Senin 19/05/2025

Sabtu, November 14, 2015 WIB
MISTERI

Misteri Arca Kuno Singhasari Minta Dikembalikan Ke Tempat Semula


Sunarto, pekerja penggali tanah liat di Dusun Sekar Putih, Desa Mendalan Wangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, secara tidak sengaja menemukan Archa Ganesha yang diduga peninggalan kerajaan Singhasari. Penemuan ini tidak hanya menggegerkan warga sekitar, tetapi terjadinya kejanggalan yang dialami Kaspan, si pemilik rumah tempat arca disimpan sementara.

Kaspan sempat mendapat mimpi buruk yang meminta agar arca dikembalikan ke tempat semula ditemukan. Karena takut akan terjadi sesuatu, warga akhirnya mengembalikan arca.

Secara bergotong royong, warga juga menyusun altar kecil dari bata merah, sebagai singgasana arca. Arca itu dikembalikan ke tempat ditemukan semula, setelah beberapa hari sempat dibawa pulang oleh penduduk. Selain altar, warga juga menyediakan sesaji, dan dijaga secara bergantian selama 24 Jam.

"Polisi dan Babinsa ikut juga menjaga, bergiliran khawatir hilang," kata Agus.

Namun karena pertimbangan keamanan dan agar mudah pengawasan, arca akhirnya dipindahkan ke Balai Desa setempat.

"Sejak ditemukan, secara bergantian warga menjaga arca tersebut. Namun karena letaknya di tengah sawah, yang jaga kedinginan apalagi mulai musim hujan," lanjut Agus.

Kini archa Ganesha yang diduga peninggalan masa kerajaan Singhasari diamankan di balai desa. Arca berikut batu berbentuk lingga, nandi, potongan Ganesha, serta batu kepala naga diletakan di meja sudut ruangan dengan dipasang police line.

Setiap hari, Agus Miarso selaku pemangku agama Hindu desa setempat, menyiapkan sesaji untuk patung tersebut. Bungga sesembahan diletakkan di sekitar arca, berikut kain kuning yang disarungkan ke tubuh bagian bawah arca.

Warga yang ingin berkunjung diperkenankan melihat-lihat di luar police line yang dipasang. Sementara sehari-hari, para warga dan anak-anak sekolah yang penasaran berdatangan ingin menyaksikan temuan tersebut.



Cerita penemuan Arca Ganesha tersebut, awalnya Sunarto kaget saat ayunan cangkulnya menyangkut benda aneh. Tanpa disadari mata cangkulnya mengenai belalai patung Ganesha hingga meninggalkan bekas cuilan.

Sunarto sendiri bekerja sebagai pengambil tanah yang dijual kepada pengrajin genting. Tanah tersebut milik Kaspan, ayah dari Syahroni, Kepala Desa Pandan Wangi.
1 Iklan hub Admin
"Semula ditemukan batu bata besar-besar, ukurannya 37 cm X 23 cm, dengan tebal 10 cm, tetapi dianggap batu bata biasa saja," kata Sugiyanto, Kepala Dusun Darungan, Desa Pandan Wangi.

Selain Arca Ganesha, juga ditemukan lingga, potongan gajah yang sedang duduk, serta sebuah batu berbentuk kepala naga. Saat awal ditemukan, arca tersebut sempat disimpan selama satu malam di rumah Abdul Rahman, yang tidak jauh dari lokasi. Setelah itu dibawa ke rumah Kaspan, selaku pemilik rumah.

"Tetapi Pak Kaspan mendapat mimpi, agar patung dikembalikan ke tempat semula," kata Sugiyanto.

Sementara itu, arkeolog Dwi Cahyono menduga patung tersebut bagian dari sebuah candi Syiwa. Arca tersebut diduga peninggalan awal kerajaan Majapahit atau akhir masa Singhasari.

Patung Ganesha, kata Dwi, biasanya berada di bagian belakang sebuah candi Syiwa. Selain itu juga dilengkapi patung Dewi Durga di sebelah kiri dan Agastya di sebelah kanan.



"Kemungkinan sebuah kompleks candi," katanya.

Dewa Ganesha adalah dewa pengetahuan. Arca tersebut mempunyai empat tangan, tangan depan memegang lutut dan mangkok. Sementara tangan belakang memegang tasbih dan cemara atau pentungan (gada).

Berdasarkan hasil pengukuran, arca Ganesha berukuran pajang 43 cm, lebar 25 cm dan ketebalan 22 cm.