Dua Pelajar ini Buat Aplikasi Pengoreksi Kesalahan Membaca Alquran - Ringan Seru :: cara Seru Ringanin harimu

Terbaru

17 Sept 2016

Dua Pelajar ini Buat Aplikasi Pengoreksi Kesalahan Membaca Alquran



Melihat masih banyak umat muslim di Indonesia yang belum paham membaca Alquran, dua pelajar ini tergerak hatinya. Mereka membuat aplikasi pengoreksi kesalahan membaca ayat Alquran.

Mereka adalah Ahmad Haidar Fakhrudin dan Habib Ihza Alamsyah. Keduanya masih duduk di bangku kelas XI SMAN I Surabaya. Adapun aplikasi yang mereka buat bernama Aqra.

"Dalam sebuah artikel pernah disebutkan masih ada 54% umat muslim di Indonesia belum paham baca Alquran," ujar Haidar kepada detikINET, Sabtu (17/9/2016).

Haidar mengatakan, Aqra mempunyai arti pandai membaca. Sesuai artinya, kedua pelajar ini ingin aplikasi yang mereka ciptakan bisa membantu seseorang membaca Alquran secara baik dan benar sesuai makhraj, tajwid, dan gharib nya.

Aqra bisa diunduh di play store. Penggunaannya pun sangat mudah, sambil menekan ikon speaker di layar ponsel, seseorang tinggal membaca saja ayat yang disediakan. Bila membacanya sempurna, maka akan muncul kata benar. Dan jika membacanya masih belum benar, maka kata salah akan muncul dan silakan mengulanginya kembali hingga benar.

Haidar dan Habib mengaku, ide pembuatan Aqra muncul sebulan lalu. Dan penggarapannya rampung dua minggu yang lalu. Dalam pembuatan aplikasi ini, Haidar berperan sebagai desiner sementara Habib berperan sebagai programmer.

"Kesulitannya di antaranya adalah cara menghilangkan pop up dan penempatan navigasi," kata Habib.

Aqra, kata Habib, sempat diikutkan pada Darussalam Informatics and Robotics Competition yang diselenggarakan Universitas Darussalam Gontor Ponorogo pada 13-15 September 2016 kemarin. Hasilnya, aplikasi yang masih terbilang baru ini menyabet juara I dalam kategori Islamic Apps Development Competition.

Meski menang dalam ajang berskala nasional ini, juri dalam ajang tersebut memberikan catatan untuk Aqra agar bisa dikembangkan lebih lanjut. Catatan itu adalah pertama, Aqra masih menggunakan satu sumber dalam arti cara membaca. Padahal di Indonesia ada banyak cara membaca Alquran.

Catatan kedua adalah menambah jumlah surat Alquran yang ada. Saat ini Aqra hanya mempunyai tiga surat yakni An Nas, Al Falaq, dan Al Ikhlash. Dan yang terakhir adalah penegasan bahwa Aqra diperuntukkan untuk latihan membaca Alquran, bukan belajar Alquran. Hal itu belum ditegaskan dalam aplikasi ini.

"Berdasaran masukan juri, kami akan terus riset untuk mengembangkan Aqra ini," tandas Habib.

Fajar Okto Briarto, guru Prakarya dan Kewirausahaan SMAN I Surabaya yang mengamati perkembangan kedua siswa ini terus berusaha mensupport kedua anak didiknya. Fajar tak ingin Haidar dan Habib berpuas diri, apalagi jalan di tempat. Fajar ingin mereka terus menciptakan karya lain.

"Kami terus memberi dukungan. Kami ingin apa yang mereka ciptakan saat ini dan nantinya bisa berguna untuk lainnya. Kami juga ingin mereka meningkatkan kemampuan dengan karya mereka yang lain," kata Fajar. [src]

No comments:

Post a Comment