Ketika panik atau stres, Anda mungkin disarankan untuk mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Ilmu pengetahuan kini telah menunjukkan bahwa cara tersebut benar-benar dapat membantu Anda rileks.
Pertama, mengenai dasar pernapasan. Ketika Anda menarik napas, Anda memicu sistem saraf simpatik Anda untuk ‘menendang’ kabel yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, kata Bill Hartman.
Ketika Anda menghembuskan napas, Anda memulai sistem saraf parasimpatis yang akan menurunkan denyut jantung dan tekanan darah, kata Hartman.
Mengambil napas dalam juga menenangkan karena memaksa Anda untuk mengarahkan perhatian Anda ke tubuh, bukan hal-hal di sekitar Anda yang membuat Anda stres, kata Christina Vestergaard, MD, MPH.
Mencoba latihan "4-7-8" dari Andrew Weil, MD, mungkin juga bisa membantu. Tutup mulut Anda dan tarik napas melalui hidung selama empat hitungan. Tahan napas selama tujuh hitungan. Kemudian, napas sementara otak Anda menghitung sampai delapan. Ulangi tiga kali.
Trik tersebut dapat bekerja, karena ketika Anda bernapas melalui hidung Anda, ini membantu meningkatkan efek menenangkan napas karena reseptor sensorik untuk respon parasimpatis terletak di lubang hidung dan sinus, jelas Hartman.
Menahan napas meningkatkan karbon dioksida dalam aliran darah yang merenggangkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah Anda. Tanpa disadari, Anda mungkin secara alami suka menahan napas Anda, seperti ketika sedang menonton TV di malam hari setelah bekerja keras seharian. Hal itu bisa menjadi cara otak Anda membantu Anda mengurangi stres.