

Ada beberapa hal menakutkan yang kerap dikaitkan dengan dunia penerbangan. Namun, ternyata beberapa di antaranya hanyalah mitos belaka.
Banyak orang bilang mengaktifkan ponsel di pesawat dapat membuat pesawat mengalami kecelakaan. Atau beberapa masalah lain yang terkait keadaan di kabin.
Berikut lima hal menakutkan di penerbangan yang ternyata hanya mitos:
Jika tidak mematikan ponsel, pesawat akan jatuh
Kenyataannya, petugas penerbangan mengharuskan Anda mematikan ponsel untuk mengurangi potensi kecelakaan. Karena hal tersebut dapat mengganggu sistem kerja pesawat. Namun, tidak ada kecelakaan fatal yang terjadi murni akibat seseorang mengaktifkan ponsel di dalam pesawat.
Udara kabin membuat penumpang sakit
Meski banyak yang percaya udara di kabin tidak sehat, kenyataannya tidak demikian. Udara di dalam pesawat dilaporkan sangat bersih. Hal tersebut karena udara di kabin menggunakan filter yang dapat menghilangkan 99,97 persen kuman atau bakteri yang tersebar di udara.
Penumpang mabuk lebih parah
Ada yang mengatakan traveller akan mabuk lebih parah ketika berada di penerbangan. Namun menurut sebuah penelitian, hal tersebut tidak dapat dipastikan. Sebab, ketinggian dapat membuat Anda mengantuk saja, tidak memberi efek kadar alkohol lebih tinggi dalam darah.
Pintu akan terbuka secara tidak sengaja dalam penerbangan
Ini adalah salah satu hal yang paling ditakutkan penumpang. Mereka membayangkan apa jadinya jika pintu pesawat terbuka dalam ketinggian tertentu.
Namun kenyataannya, ketinggian jelajah tertentu justru akan menimbulkan tekanan yang membuat pintu pesawat sangat sulit untuk terbuka. Dan pesawat membutuhkan tenaga yang benar-benar kuat untuk membuat pintu terbuka di tengah penerbangan.
Jika menggunakan stiker “Fragile”, bagasi aman
Nyatanya belum tentu semuanya seperti itu. Dengan jumlah bagasi yang banyak, petugas di ruang kargo harus melakukan tugasnya dengan cepat.
Terkadang mereka tidak punya banyak waktu untuk memastikan apakah barang-barang di bagasi mudah pecah.