Nama Pulau Laut mungkin masih terasa asing di telinga traveler. Namun pulau di provinsi Kalimantan Selatan yang terkenal akan produksi batubaranya itu memiliki pesona yang jarang orang tahu.
Untuk menuju pulau ini dari Jakarta, traveler dapat menggunakan pesawat terbang dengan rute Jakarta - Banjarmasin - Kota Baru. Penerbangan dari Jakarta - Banjarmasin dapat memakai pesawat terbang sekelas Boeing kurang lebih satu setengah jam. Lalu dari Banjarmasin - Kota Baru, dilayani oleh pesawat jenis baling - baling sekitar 40 menit.
Bandara yang ada di Pulau Laut bernama Gusti Sjamsir Alam. Letaknya berdekatan dengan Kota Baru. Bandara ini sangat bersih dan bernuansa Borneo. Terlihat dari atap bangunan yang dengan arsitektur Rumah Adat Suku Dayak.
Selain melalui udara, pulau ini dapat dituju dengan penyeberangan kapal ferry dari Batu Licin kurang lebih satu jam. Di dalam pulau ini terdapat satu kota yang bernama Kota Baru. Kalau bahasa lokalnya disebut Kota Bua.
Kota ini berada di ujung Utaranya Pulau Laut. Di Kota Baru fasilitas umum dan fasilitas sosial sudah tersedia dengan baik. Mulai dari pendidikan, kesehatan dan perkantoran.
Ada salah satu makanan khas di Kota Baru yang sangat nikmat, yaitu kepala ikan bakar dari ikan laut sampai air tawar. Cara membakarnya juga unik, di mana dialasi dengan daun pisang sehingga aromanya sangat nikmat.
Warung makan yang sangat terkenal adalah Hj. Wangi. Lokasinya persis berada di samping jalan menuju Kota Baru. Sayang kalau tidak dicoba jika sudah berkunjung ke Pulau Laut.
Dari Kota Baru traveler bisa berangkat ke arah Selatan Pulau Laut. Anda dapat memakai kendaraan taksi (bahasa lokal, untuk jenis angkutan umum di pulau ini). Kira - kira 30 KM pertama jalan sudah beraspal mulus.

Di kiri - kanan jalan terdapat hutan kelapa sawit dan pantai yang sangat biru bersih. Sangat indah memang pesona Pulau Laut. Konon Pulau ini sangat bagus untuk tempat membangun terminal Batubara karena kondisi pantainya yang dalam dan memiliki breakwater (pemecah gelombang) alami.
Kira - kira 3 jam berkendara dengan taksi terdapat pasar kecil yang bernama Pasar Lontar. Saya tidak tahu pastinya apakah dulunya di sini banyak pohon lontar atau memang ada arti lain kenapa dinamakan seperti itu.
Pasarnya lumayan ramai, dan di pasar ini hanya ada satu Bank BRI. Beberapa penginapan dengan tarif murah juga tersedia di tempat ini. Setelah melewati Pasar Lontar, selanjutnya traveler akan memasuki Kampung Lontar.
Di kampung ini sangat banyak gunung dan pohon kelapa yang tumbuh dengan subur. Pantas Nusantara memiliki lagu 'rayuan pulau kelapa,' mungkin karena pesona Pulau Laut yang sangat indah ini.
Di pulau ini ikan laut sangat berlimpah. Mungkin karena lautnya dalam dan arusnya kencang sehingga pertumbuhan ikan semakin cepat berkembang. Penduduk sekitar memiliki mata pencaharian sebagai petani sawit dan nelayan.
Di ujung Selatan Pulau Laut terdapat kegiatan bongkar muat batubara. Walaupun ada kegiatan bongkar muat batubara di pulau ini, kondisi Pulau Laut tetap terpelihara dan tetap lestari sepanjang masa.
Kiranya Pulau Laut ke depannya bisa berkembang menjadi kota pariwisata sekaligus kota pertambangan yang ramah lingkungan. Ayo main ke Pulau Laut!
DETIK
Kira - kira 3 jam berkendara dengan taksi terdapat pasar kecil yang bernama Pasar Lontar. Saya tidak tahu pastinya apakah dulunya di sini banyak pohon lontar atau memang ada arti lain kenapa dinamakan seperti itu.
Pasarnya lumayan ramai, dan di pasar ini hanya ada satu Bank BRI. Beberapa penginapan dengan tarif murah juga tersedia di tempat ini. Setelah melewati Pasar Lontar, selanjutnya traveler akan memasuki Kampung Lontar.
Di kampung ini sangat banyak gunung dan pohon kelapa yang tumbuh dengan subur. Pantas Nusantara memiliki lagu 'rayuan pulau kelapa,' mungkin karena pesona Pulau Laut yang sangat indah ini.
Di pulau ini ikan laut sangat berlimpah. Mungkin karena lautnya dalam dan arusnya kencang sehingga pertumbuhan ikan semakin cepat berkembang. Penduduk sekitar memiliki mata pencaharian sebagai petani sawit dan nelayan.
Di ujung Selatan Pulau Laut terdapat kegiatan bongkar muat batubara. Walaupun ada kegiatan bongkar muat batubara di pulau ini, kondisi Pulau Laut tetap terpelihara dan tetap lestari sepanjang masa.
Kiranya Pulau Laut ke depannya bisa berkembang menjadi kota pariwisata sekaligus kota pertambangan yang ramah lingkungan. Ayo main ke Pulau Laut!
DETIK