Warga beberapa desa di wilayah Barat Laut Spanyol dikejutkan dengan hal yang tidak menyenangkan di akhir musim gugur ini. Mereka dikejutkan dengan berubahnya warna air dalam wadah air mancur mereka menjadi warna merah seperti darah. Warna tersebut bukan didapat dari darah yang sebenarnya melainkan disebabkan oleh ganggang mikroskopis yang muncul karena hujan yang datang baru-baru ini. Karena air tersebut berwarna merah seperti darah mereka sebut dengan "air hujan darah" atau "blood rain".
Pada awalnya, tidak ada yang mengetahui penyebab wadah penampung air mancur berubah warna menjadi merah. Banyak spekulasi yang bermunculan yang melibatkan hal yang rasional dan bahkan yang irasional sekalipun. Seseorang yang tinggal disekitar waduk, Joaquin Perez memutuskan untuk mengumpulkan air hujan untuk mencari tahu penyebab sebenarnya dari kemunculan warna merah pada wadah air mancur mereka.
Setelah mengumpulkan cukup sampel, dia mengirimkannya kepada para peneliti di University of Samalanca. Setelah diteliti, akhirnya penyebab perubahan warna air tersebut pun diketahui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "air hujan darah" yang menyebabkan waduk menjadi merah ternyata disebabkan oleh ganggang air tawar yang disebut dengan Haematococcus pluvialis. Ganggang tersebutlah yang menghasilkan warna merah pada air.
Namun, hal ini cukup mengejutkan bagi para ilmuwan dengan kehadiran ganggang tersebut di Spanyol. Karena pada umumnya ganggang ini dapat ditemukan di belahan bumi bagian utara seperti Amerika Utara dan sepanjang garis pantai Atlantik Eropa. Analisis penelitian data cuaca sementara ini mengasumsikan bahwa ganggang terbang ke Spanyol karena arah gerakan angin.