Sabtu, November 14, 2015 WIB
KESEHATAN

Cabai Dapat Turunkan Risiko Obesitas

1 Iklan hub Admin

Sambal yang dibuat dari cabai memang terkenal bisa menggugah selera makan. Begitu hebatnya sambal dalam membuat orang menjadi lebih bernafsu menyantap makanan, sehingga terkadang tanpa sadar porsi makanan yang disantap juga membesar. Ibaratnya, jika sambal masih tersisa di piring dan nasi sudah habis, berarti waktunya untuk menambah porsi nasi lagi sebagai ‘teman makan’ sambal.

Namun selain membuat porsi makan seseorang bisa membengkak karena selera makan yang meningkat, sambal justru sebenarnya bisa membantu tubuh terhindar dari obesitas. Bingung? Nah, sebenarnya yang memegang peran penting di sini adalah bahan pembuat sambal, alias cabai.

Kandungan dalam cabai yang disebut capsaicin diyakini bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar lemak. Capsaicin akan berpengaruh terhadap penggunaan energi karena kandungan ini meningkatkan produksi panas tubuh yang disebut sebagai thermogenesis.

Studi dalam American Journal of Clinical Nutrition, 2009, menemukan bahwa konsumsi harian capsaicin bisa mendorong oksidasi lemak dan mengurangi lemak perut. Ini didukung juga oleh studi lain yang dimuat dalam Appetite, 2012, yang menyatakan bahwa dari 90 kali percobaan, ternyata capsaicin bisa meningkatkan penggunaan energi. Ini tentunya akan mengurai lemak dalam tubuh.

Semakin merah warna cabai, berarti semakin banyak kandungan capsaicin di dalamnya. Cabai habanero tercatat sebagai cabai yang memiliki kandungan capsaicin tertinggi dengan rating 577.000 Skala Scoville. Sedangkan cayenne atau cabai rawit sekitar 30.000-50.000 Skala Scoville. Sekadar bocoran, Skala Scoville adalah ukuran tingkat kepedasan cabai.

Nah, tiba-tiba terbayang pedasnya daging ayam berbumbu pedas? Yuk, ini waktu yang tepat untuk berburu makanan pedas!