Nominasi Piala Citra FFI 2015 Adu Senior Dengan Junior - Ringan Seru :: cara Seru Ringanin harimu

Terbaru

13 Nov 2015

Nominasi Piala Citra FFI 2015 Adu Senior Dengan Junior


Para calon peraih Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2015 kini terungkap. Setelah melalui proses penjurian sejak akhir Oktober lalu oleh 100 orang juri, nominasi Piala Citra akhirnya diumumkan dalam acara malam nominasi FFI 2015 yang berlangsung di Lamoda Cafe, Plaza Indonesia, Jakarta, 12 November kemarin. Dari deretan nominasi yang ada, terlihat akan adanya persaingan antara insan film muda dengan para seniornya.

Film tokoh sejarah Guru Bangsa: Tjokroaminoto garapan Garin Nugroho memimpin dengan meraih total delapan nominasi, termasuk Film Terbaik. Film ini juga berhasil masuk di kategori Skenario Asli, Pemeran Utama Pria (Reza Rahadian), Penata Sinematografi, Pengarah Artistik, Perancang Busana, Penata Suara, dan Penata Efek Visual Terbaik. Sayangnya, Garin sendiri luput dari nominasi Sutradara Terbaik untuk film panjang arahannya yang ke-13 ini.

Tak terlalu jauh di belakangnya adalah film-film garapan sineas yang lebih muda, yaitu film A Copy of My Mind garapan Joko Anwar, dan Mencari Hilal, film panjang kedua dari sutradara Ismail Basbeth. Kedua film ini masing-masing meraih tujuh nominasi, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Film Toba Dreams garapan Benni Setiawan menyusul dengan meraih total enam nominasi, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.

Melengkapi kategori Film Terbaik adalah Siti, film panjang kedua garapan Eddie Cahyono. Secara keseluruhan film ini meraih lima nominasi, dengan masuk juga di kategori Sutradara, Skenario Asli, Penata Sinematografi, dan Penata Musik Terbaik. Film ini sebelumnya berhasil menang penghargaan Apresiasi Film Fiksi Panjang di ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2015 yang diselenggarakan Oktober silam.

Setelah pengumuman nominasi ini, proses penjurian tahap kedua akan segera dilangsungkan untuk menentukan satu orang pemenang di masing-masing kategori. Kali ini, jumlah juri yang terlibat akan bertambah dengan adanya 15 orang pemerhati film dari berbagai profesi, serta sekitar 100 orang lagi anggota FFI Lifetime Membership, yaitu mereka yang pernah masuk nominasi Piala Citra FFI sejak tahun 2014.

Mereka akan memberikan suara yang akan dihimpun dan ditabulasi oleh akuntan publik Deloitte, dan hasilnya akan diumumkan di malam penganugerahan Piala Citra 2015 pada 23 November di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Selatan, Banten. Perhelatan tersebut juga akan disiarkan langsung oleh saluran NET.

BERKUMPULNYA ANAK-ANAK DIDIK TEGUH KARYA

Acara Malam Nominasi Piala Citra FFI 2015 juga menjadi gelaran istimewa dengan hadirnya beberapa tokoh terkemuka. Tamu kehormatan malam itu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan, mewakili kementriannya yang jadi penyelenggara FFI 2015 bersama Badan Perfilman Indonesia (BPI). Lewat sambutannya, Anies kembali menegaskan bahwa sudah selayaknya pemerintah turut aktif mendorong kegiatan perfilman nasional. Itu pula yang menjadi alasan dibentuknya Pusat Pengembangan Perfilman di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang turut terlibat dalan FFI 2015 ini.

"Kami, Kemendikbud, merasa terhormat dan bangga untuk menjadi bagian dari proses penyelenggaraan (FFI) ini. Dan, seperti kita ketahui, ikhtiar untuk memajukan perfilman memang tanggung jawab masyarakat film, tetapi yang tidak kalah penting, pemerintah tidak boleh lagi hanya duduk di belakang menonton," ujar Anies dalam pidatonya.

Selain pembacaan nominasi, Anies dan para tamu undangan juga menyaksikan sebuah momen langka, yaitu berkumpulnya beberapa pelaku perfilman hasil didikan dari mendiang sineas Teguh Karya. Seperti telah diberitakan, FFI 2015 mengangkat sosok Teguh Karya sebagai ikonnya.

Pada malam itu, 17 aktor, aktris, dan sineas Indonesia yang sempat meraih prestasi lewat karya-karya Teguh Karya berkumpul untuk menghormati sang maestro. Mereka adalah Slamet Rahardjo, Christine Hakim, El Manik, Eros Djarot, George Kamarullah, Hengky Solaiman, Lenny Marlina, Niniek L. Karim, Ria Irawan, Rima Melati, Rina Hassim, Roy Marten, Yessy Gusman, Hendri Kosasih, Titi Qadarsih, Rini S. Bono, dan Ayu Azhari.

"Sebelum meninggal Teguh Karya mengucapkan satu hal. Dia sudah cadel karena terkena stroke, tapi untuk yang satu ini ia ucapkan jelas: Kreativitas tidak boleh mati! Itu Teguh Karya," ujar Slamet Rahardjo, yang malam itu juga berhasil masuk nominasi Piala Citra FFI 2015 kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik lewat perannya di film Filosofi Kopi.

No comments:

Post a Comment