Ditemukan Fosil Hobbit di Flores? Simak!

Makhluk purba setinggi 0,9 meter yang dijuluki “Hobbit”, dikatakan dahulunya merupakan Homo erectus berbadan besar dari Asia, namun kemudian berevolusi menjadi spesies tersendiri.

Para peneliti percaya bahwa spesies ini menyusut ukurannya setelah terdampar di Flores, Indonesia, mungkin setelah terjadi bencana alam. Mereka mengatakan ini adalah sesuatu yang dikenal sebagai "efek pulau", yang terjadi ketika populasi berkembang dalam lingkungan yang terbatas.

Fakta tersebut terkuak setelah para ilmuwan mempelajari fosil gigi berumur 18.000 tahun dari Hobbit ini, yang menuntun mereka untuk percaya bahwa itu milik spesies unik yang berbeda dari Homo sapiens (manusia).

Ini bertentangan dengan teori sebelumnya, bahwa individu-individu di pulau ini adalah Homo sapiens yang menderita gangguan pertumbuhan yang dikenal sebagai microcephaly.

Para peneliti mengatakan, ada kemungkinan bahwa ada sedikit Hobbit di antara populasi manusia modern saat ini.

Pemimpin proyek Yousuke Kaifu dari National Museum of Nature and Science mengatakan kepada Discovery News, yang dikutip laman Daily Mail, Kamis, 19 November, bahwa ia berpikir manusia modern awal bisa saja bercampur (kawin) dengan Homo erectus Asia pada skala kecil.

Sisa-sisa kerangka Hobbit, atau Homo floresiensis, berusia 18.000 tahun pertama kali ditemukan pada tahun 2003 di Flores, Indonesia. Nama spesies tersebut diambil dari nama daerah tempat kerangka ditemukan.

Nama Hobbit sendiri didapat dari sebutan 'manusia kecil’ yang menjadi tokoh utama dalam novel fiksi “The Lord of The Rings” karya pengarang Inggris, J.R.R. Tolkien.

Peneliti di National Museum of Nature and Science di Tokyo menemukan bahwa gigi Hobbit merupakan gigi yang setengah primitif dan setengah modern, yang menunjukkan mereka bukanlah manusia modern (Homo sapiens) dengan gangguan pertumbuhan.