Di masjid ini tidak ada kaligrafi atau ornamen untuk menghias masjid. Tak ada juga tembok sebagai dinding dari masjid tersebut. Temboknya terbuat dari kayu ranting kering yang disatukan menjadi dinding dan diikat dengan kulit pohon. Atapnya pun dibuat dari ranting yang disatukan dan diikat-ikan dengan kulit kayu.
Lalu, diluarnya terdapat sebuah menara yang terbuat dari sisa-sisa ranting kayu yang dikumpulkan lalu dibangun hingga membentuk menara yang tak juga tinggi. Seperti dilansir Tribunnews.com, disekelilingnya terdapat tumpukan batu yang menandai bahwa ada bangunan di tempat ini.
Terlihat sangat sederhana, tapi masjid ini cukup bermanfaat untuk beberapa orang musafir yang kebetulan melintas menggunakan unta di daerah tersebut.