Tidur di Akhir Pekan Berbahaya Bagi Kesehatan - Ringan Seru :: cara Seru Ringanin harimu

Terbaru

18 Sept 2016

Tidur di Akhir Pekan Berbahaya Bagi Kesehatan



Akhir pekan menjadi hal yang paling dinanti setelah satu minggu penuh bekerja. Bersantai di rumah dan bermalas-malasan, kerap jadi agenda utama. Bahkan, tidak sedikit yang ‘balas dendam’ dengan tidur seharian saat libur bekerja.

Namun, peneliti Karolinska Institute di Swedia menyebut, tidur seharian di akhir pekan, justru berbahaya bagi kesehatan.

Melansir laman Independent, bermalas-malasan di tempat tidur seharian atau bangun tidur di siang hari, saat akhir pekan, akan membuat jadwal tubuh berantakan. Imbasnya, tubuh akan terasa lebih penat dan lelah di hari Senin.

“Itu semua dikarenakan ritme sirkadian tubuh. Jika Anda bangun lebih siang atau tidur lebih malam, ritme tersebut berubah berantakan dan membuat tubuh ada dalam kondisi jet-lag,” ujar Psikolog dan Pakar Tidur Susanna Jernelov, saat diwawancara The Local.

Hal itu akan lebih parah jika waktu tidur malam selama satu minggu, hanya sedikit.

“Membayarnya dengan tidur seharian di akhir pekan, justru akan semakin mengacaukan ritme sirkadian. Idealnya, semua orang harus bisa menjalankan jadwal tidur regular setiap hari, termasuk saat akhir pekan,” papar dia.

Penemuan Jernelov dikonfirmasi oleh peneliti tidur dari University of Bergen, Norwegia, Bjorn Bjorvatn.

“Untuk mendapatkan ritme sirkadian yang ideal, Anda harus bangun dan tidur di jam yang sama setiap hari. Jangan tidur telat di akhir pekan dan jangan tidur seharian saat libur,” kata Bjorvatn.

Tidur seharian di akhir pekan, sebelumnya juga sudah mendapatkan beberapa kritik.

Tahun lalu, studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, mengaitkan tidur seharian di akhir pekan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.

Peneliti menemukan adanya hubungan antara pola tidur yang selalu berubah, dengan peningkatan gula dan lemak jahat dalam darah.

Mereka yang tidak punya pola tidur tetap juga berisiko mengalami kenaikan berat badan, bahkan obesitas.

[src]

No comments:

Post a Comment